Loading...
Selamat datang di RUMAH SAKIT HAJI KAMINO
Tuberkulosis, atau yang biasa disingkat TBC (TB), tetap menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Meskipun dapat dicegah dan disembuhkan, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini terus menjadi tantangan kesehatan global yang signifikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara rutin merilis data dan fakta untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini. Berikut adalah rangkuman fakta-fakta kunci mengenai tuberkulosis.
Diperkirakan sekitar seperempat dari populasi global telah terinfeksi bakteri TB. Namun, tidak semua orang yang terinfeksi akan jatuh sakit. Bakteri ini bisa "tertidur" atau laten di dalam tubuh. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, terutama mereka yang hidup dengan HIV, memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk jatuh sakit TB aktif.
Pada tahun 2023, diperkirakan 10,8 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit karena TB. Penyakit ini juga menyebabkan 1,25 juta kematian, menjadikannya penyebab utama kematian dari satu agen infeksi tunggal, melampaui HIV/AIDS.
Sebanyak 87% kasus TB baru pada tahun 2023 terjadi di 30 negara dengan beban TB tertinggi. Bahkan, dua pertiga dari total kasus global berasal dari delapan negara saja, yaitu:
Bangladesh
Tiongkok
Republik Demokratik Kongo
India
Indonesia
Nigeria
Pakistan
Filipina
TB tidak hanya menyerang orang dewasa. Pada tahun 2023, sekitar 1,3 juta anak-anak dan remaja di seluruh dunia jatuh sakit karena TB. Sayangnya, cakupan pengobatan untuk kelompok usia ini masih rendah, yaitu hanya sekitar 55%.
TB adalah penyebab utama kematian pada orang dengan HIV. Pada tahun 2023, sekitar 6,1% dari semua kasus TB baru terjadi pada orang yang hidup dengan HIV. Sistem kekebalan tubuh yang dilemahkan oleh HIV membuat penderitanya sangat rentan terhadap infeksi TB aktif.
Multidrug-resistant TB (MDR-TB) merupakan krisis kesehatan masyarakat yang serius. Ini adalah bentuk TB yang tidak merespons setidaknya dua obat anti-TB lini pertama yang paling kuat. Pada tahun 2023, hanya sekitar 2 dari 5 penderita TB resisten obat yang berhasil mengakses pengobatan.
Meskipun angkanya mengkhawatirkan, penting untuk diingat bahwa TB adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan dicegah. Upaya global untuk memberantas TB sejak tahun 2000 diperkirakan telah menyelamatkan 79 juta jiwa. Tingkat keberhasilan pengobatan untuk pasien yang menggunakan rejimen obat lini pertama mencapai 88% pada tahun 2022.
Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan pendanaan. Pada tahun 2023, dana global yang tersedia untuk layanan TB esensial hanya mencapai US22 miliar.
Selain itu, masih ada kesenjangan diagnosis. Dari 10,8 juta orang yang diperkirakan sakit TB pada tahun 2023, hanya 8,2 juta yang terdeteksi dan dilaporkan, menyisakan 2,7 juta kasus "hilang" yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Secara global, insiden TB sempat meningkat sebesar 4,6% antara tahun 2020 dan 2023. Peningkatan ini membalikkan tren penurunan yang telah terjadi selama dua dekade sebelumnya, yang sebagian besar disebabkan oleh gangguan layanan kesehatan selama pandemi COVID-19.
Upaya bersama dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat di seluruh dunia sangat penting untuk mengakhiri epidemi TB.
Jangan ragu untuk membuat janji dengan dokter spesialis kami untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Buat Janji Sekarang